Sabtu, 12 Desember 2020

Pendidikan di Timika

 

PENDIDIKAN KAMPUNG-KAMPUNG TERPENCIL DI KABUPATEN MIMIKA

Saminus beanal (702018401), Mahasiswa FTI UKSW 2018

     Secara umum kemajuan Pendidikan kampung-kampung terpencil di kabupaten Mimika Papua saat ini sangat ketinggal, ketinggalan Pendidikan dari daerah-terpencil terpencil di Indonesia tersebut diakibatkan karena berbagai factor salah satunya adalah transportasi yang sulit dalam menjangkau kampung-kampung yang ada disana dan permasalahan lainnya.

     Pendidikan Menurut H. Fuad Ihsan (2005: 1) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan”. Saat ini pendidikan menjadi hal penting bagi suatu negara dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bermartabat. Pendidikan juga menjadi sebuah keharusan agar kita bisa terus bersaing dalam memasuki revolusi industri keempat.

     Pendidikan menurut wikipedia adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”.

     Keberadaan pemerintah, PT Freeport, dan Gereja di tanah Papua, lebih khusus kabupaten Mimika turut membantu banyak masyarakat kampung-kampung terpencil disana dalam berbagai bidang seperti bidang Pendidikan,kesehatan,ekonomi dan bidang lainnya.

     Perusahaan asal AS (Pt Freeport) ini juga mengklaim memberikan pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil di kabupaten Mimika dan Papua secara umum. Bermitra dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), Freeport menyebut memiliki lima sekolah asrama untuk putra-putri Papua. Sekolah asrama ini bertujuan untuk memberikan fasilitas akomodasi dan program pengayaan bagi anak usia sekolah dari wilayah yang terpencil, serta mempersiapkan pusat persemaian calon intelektual dan pemimpin masyarakat.

     Melalui LPMAK, Freeport mendirikan Asrama Tsinga di kampong Beanekogom, Tsinga. Sedangkan di daerah pesisir pantai Kabupaten Mimika, tepatnya di Kaokanao, LPMAK mendirikan Asrama Bintang Kejora Putra dan Putri. Juga ada asrama yang terletak di luar Kabupaten Mimika, yaitu Asrama Amor putra dan putri di Semarang, Jawa Tengah.

     "Asrama yang dikelola Keuskupan Timika memfokuskan pada pembinaan dan pendidikan siswa Kamoro. Seleksi dilakukan oleh pengelola dengan bantuan pastor paroki setempat," kata Romo Gunawan dari Keuskupan Timika, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (5/5).

     LPMAK mempercayakan sekolah Asrama Taruna Papua dikelola oleh Yayasan Mitra Citracendekia Abadi dari Jakarta. Asrama Tsinga dikelola oleh Yayasan Joronep, sebuah yayasan yang didirikan oleh anak-anak muda Amungme. Asrama Solus Populi di Timika dan Bintang Kejora (Putra dan Putri) di Kaokanao dikelola oleh Keuskupan Timika. Sedangkan Asrama Amor, kependekan dari Amungme dan Kamoro, di Semarang dikelola oleh Yayasan Binterbusih Semarang.

     Sekolah Asrama Taruna Papua yang terletak di Timika menerima siswa penghuni asrama dari tiga kampung orang Amungme di dataran tinggi Mimika, yakni Tsinga, Aroanop, dan Waa-Banti sejak tahun 2007. Namun sejak tahun 2013, Sekolah Asrama Taruna Papua juga menerima siswa Amungme dan Kamoro dari Timika dan sekitarnya. Menurutnya, tantangan utama program asrama adalah pemahaman orang tua akan fungsi dan peran asrama. Orang tua cenderung memandang asrama sekadar tempat penitipan anak. Karena itu, LPMAK memandang pentingnya peran untuk mengedukasi dan melibatkan orang tua dalam pembinaan dan pendidikan anak-anak.

     Pendiri Yayasan Mitra Citracendekia Abadi yang mengelola sekolah Taruna Papua, Lucky Tanubrata mengatakan, pendidikan di daerah terpencil sangatlah penting. Dengan pendidikan yang layak, maka tingkat keberhasilan dan kesuksesan juga makin tinggi. "Tingkat keberhasilannya akan tinggi," katanya. Hingga akhir tahun 2016, jumlah total siswa yang tercatat tinggal di kelima sekolah asrama tersebut mencapai 756 siswa

   Dalam membantu kemajuan Pendidikan di kabupaten Mimika juga, (Republika.Co.Id, Timika 2017:20.00) Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua meminta dukungan dari gereja-gereja yang mengelola yayasan pendidikan swasta di wilayah itu untuk ikut membantu pembenahan sektor pendidikan di daerah kampung-kampung terpencil.

     Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan, peran serta dan keterlibatan gereja dalam pembangunan bidang pendidikan di wilayah Papua sudah lama berlangsung bahkan sejak era sebelum kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Dengan segala keterbatasan sarana transportasi, fasilitas, dukungan dana dan lainnya pada saat itu, menurut Jhon, gereja merupakan mitra utama pemerintah untuk menyebarluaskan gerakan pendidikan sampai di kampung-kampung terpencil dan terisolasi agar generasi muda Papua bisa menikmati pendidikan.

     Kini Sudah banyak hasil pendidikan pada saat situasi sulit itu yang kini tersebar di berbagai bidang dan profesi baik di Papua maupun di luar Papua. Orang-orang yang sukses itu hasil dari gemblengan pendidikan di sekolah-sekolah yayasan di bawah naungan gereja seperti YPK, YPPK, YPPGI maupun Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Papua. Jadi, kita tidak pernah menutup mata atau berupaya mengerdilkan peran penting yayasan pendidikan swasta untuk membangun generasi muda Papua yang berkualitas," kata John.

     Pada saat ini pemerintah tentu tetap mengharapkan gereja mengambil peran utama dalam membantu pemerintah mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa baik yang ada di kampung-kampung terpencil di Mimka Papua.

"Karena disadari pemerintah belum bisa menjangkau secara keseluruhan masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman.

     Secara keseluruhan kesimpulannya Pendidikan di Kabupaten Mimika Papua saat ini sudah maju, namun lebih khusus di daerah terpencil bagian pegunungan dan pesisir disana belum maju karena berbagai kendala seperti transportasi yang susah baik di daerah pegunungan maupun daerah pesisir pantai,tenaga pengajar sangat yang sedikit karena guru-guru yang ditempatkan disana biasanya jarang sekali yang mengajar,konflik antara OPM dan TNI sehingga menghambat Pendidikan yang harusnya bias berjalan dengan baik jadi tidak dilaksanakan dan tidak adanya listrik serta kendala lainnya.

     Pemerintah dalam hal ini sebagai wakil rakyat dan perusahan-perusahan yang beroperasi di Papua harus mendukung penuh kemajuan Pendidikan di Papua sampai ke kampung-kampung terpencil, agar anak-anak Papua di kampung-kampung terpencil boleh merasakan dan menikmati pendidikan yang layak seperti anak-anak lainnya yang bersekolah di daerah perkotaan.

 

Daftar Pustaka

      https://www.silabus.web.id/pengertian-pendidikan-dan-makna-pendidikan/

      https://republika.co.id/berita/qeuihw456/wabup-peran-gereja-dibutuhkan-untuk-pendidikan-di-mimika

      https://www.merdeka.com/uang/cara-freeport-beri-pendidikan-anak-anak-di-wilayah-  terpencil-papua.html

      https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

 

Terima Kasih

Pendidikan di Timika